Dalam kalimat, terakadang kita menambahkan keterangan tambahan untuk memperjelas informasi pada kalimat tersebut.
Berikut ini cara penulisan keterangan tambahan dalam kalimat, sesuai dengan eyd dan PUEBI. Dilengkapi juga dengan contoh kalimatnya:
1. Untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi, digunakan tanda koma.
Contoh:
Guru saya, Pak
Ahmad, pandai sekali.
Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.
Semua siswa, baik
laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan
paduan suara.
2. Pada keterangan pewatas penulisannya tidak diapit dengan tanda koma, tapi bisa menggunakan kata penghubung.
Contoh:
Semua siswa yang
lulus ujian akan mendapat ijazah.
3. Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
di luar bangun utama kalimat, digunakan tanda pisah.
Contoh:
Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus
dipertahankan.
Keberhasilan itu─saya yakin─dapat dicapai
kalau kita mau berusaha keras.
4. Untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas, juga digunakan tanda pisah.
Contoh:
Rangkaian temuan ini─evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom─telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia─amanat Sumpah Pemuda─harus terus ditingkatkan.
5. Untuk memisahkan keterangan tambahan pada akhir kalimat juga bisa menggunakan tanda pisah tunggal.
Misalnya:
Kita memerlukan alat tulis─pena, pensil, dan kertas.
Itulah cara penulisan keterangan tambahan dalam kalimat, sesuai dengan eyd dan PUEBI. Dilengkapi juga dengan contoh kalimatnya
Pelajari juga aturan penulisan lainnya dan ilmu serta teknik rahasia edit naskah di www.editnaskah.com
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Comments