Kata penghubung atau konjungsi adalah unsur dalam bahasa yang berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat. Konjungsi membantu menyusun hubungan antara elemen-elemen bahasa sehingga membentuk suatu kesatuan yang koheren dan berarti. Dalam pemahaman konjungsi, penting untuk memahami peran dan jenis-jenisnya.
Pengertian Konjungsi:
Konjungsi berasal dari bahasa Latin "conjunger" yang artinya menghubungkan. Dalam bahasa Indonesia, konjungsi adalah kata atau kelompok kata yang berfungsi sebagai penghubung antarunsur kalimat.Macam-macam Konjungsi:
1. Konjungsi Koordinatif:Konjungsi Penumu (dan, ataupun, atau, serta): Rani suka membaca dan menulis.
Konjungsi Lawan (tetapi, melainkan, akan tetapi): Dia terlambat, tetapi masih sempat datang.
Konjungsi Alternatif (atau, atau pun): Boleh makan bakso atau pun mie.
2. Konjungsi Subordinatif:
Konjungsi ini menghubungkan klausa utama dengan klausa subordinatif yang tergantung padanya. Beberapa contohnya meliputi:
Konjungsi Waktu (ketika, sejak, sebelum): Saya pergi ke sekolah ketika matahari terbit.
Konjungsi Sebab (karena, sebab, oleh karena itu): Dia sakit karena terlalu lelah.
Konjungsi Tempat (di mana, ke mana, dari mana): Kami berada di taman di mana banyak bunga mekar.
Konjungsi ini menghubungkan klausa utama dengan klausa subordinatif yang tergantung padanya. Beberapa contohnya meliputi:
Konjungsi Waktu (ketika, sejak, sebelum): Saya pergi ke sekolah ketika matahari terbit.
Konjungsi Sebab (karena, sebab, oleh karena itu): Dia sakit karena terlalu lelah.
Konjungsi Tempat (di mana, ke mana, dari mana): Kami berada di taman di mana banyak bunga mekar.
3. Konjungsi Campuran:
Konjungsi ini memiliki fungsi ganda, yaitu menghubungkan klausa sekaligus klausa subordinatif. Contohnya adalah:
Konjungsi Serentak (sambil, sembari, sementara): Dia memasak sambil mendengarkan musik.
Konjungsi Sebab Akibat (sebab, karena, maka): Saya berlatih keras, sebab itu saya menang.
Konjungsi ini memiliki fungsi ganda, yaitu menghubungkan klausa sekaligus klausa subordinatif. Contohnya adalah:
Konjungsi Serentak (sambil, sembari, sementara): Dia memasak sambil mendengarkan musik.
Konjungsi Sebab Akibat (sebab, karena, maka): Saya berlatih keras, sebab itu saya menang.
4. Konjungsi Adversatif:
Konjungsi ini menunjukkan perlawanan, pertentangan, atau kontrast antara dua unsur. Contohnya melibatkan kata-kata seperti:
Konjungsi Akan Tetapi (akan tetapi, namun, tetapi): Dia pintar, namun malas belajar.
Konjungsi Walaupun (walaupun, meskipun, biarpun): Hujan lebat, meskipun begitu saya tetap pergi.
Konjungsi ini menunjukkan perlawanan, pertentangan, atau kontrast antara dua unsur. Contohnya melibatkan kata-kata seperti:
Konjungsi Akan Tetapi (akan tetapi, namun, tetapi): Dia pintar, namun malas belajar.
Konjungsi Walaupun (walaupun, meskipun, biarpun): Hujan lebat, meskipun begitu saya tetap pergi.
Dengan pemahaman konjungsi dan variasi penggunaannya, seseorang dapat menyusun kalimat yang lebih beragam dan memahami nuansa hubungan antarunsur bahasa dalam konteks yang berbeda.
Pelajari juga:
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Comments