Menulis novel fiksi sejarah merupakan salah satu bentuk yang menarik dan berpotensi untuk memperkaya pemahaman pembaca tentang masa lampau sambil menghibur mereka dengan kisah-kisah yang mengagumkan. Dalam menulis novel fiksi sejarah, penulis harus memiliki pemahaman yang baik tentang periode waktu dan tempat yang menjadi latar belakang cerita. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu penulis dalam menulis novel fiksi sejarah yang menarik:
1. Penelitian yang Mendalam
Sebelum memulai proses menulis, penulis perlu melakukan penelitian yang mendalam tentang periode waktu, tempat, dan karakter-karakter historis yang akan menjadi bagian dari cerita. Penelitian ini dapat mencakup membaca buku-buku sejarah, menonton dokumenter, mengunjungi lokasi historis, dan menggunakan sumber daya online.
2. Pilih Konflik dan Plot yang Menarik
Pilih konflik dan plot yang kuat yang sesuai dengan periode sejarah yang dipilih. Banyak novel fiksi sejarah mengambil konflik historis yang nyata dan menggabungkannya dengan karakter dan plot fiksi. Hal ini memungkinkan penulis untuk menghadirkan kisah yang menarik sambil tetap mempertahankan akurasi historis.
3. Bangun Karakter yang Kompleks
Bangun karakter-karakter yang kompleks dan menarik. Karakter-karakter dalam novel fiksi sejarah harus mewakili beragam latar belakang, kepercayaan, dan motivasi yang sesuai dengan periode waktu yang dipilih. Karakter-karakter tersebut harus dapat menghidupkan cerita dan membuat pembaca terhubung dengan mereka.
4. Sesuaikan Bahasa dan Istilah
Sesuaikan bahasa dan istilah yang digunakan dengan periode waktu yang dipilih. Penting untuk menjaga konsistensi bahasa dan istilah agar cerita terasa autentik dan meyakinkan.
5. Riset Terus-menerus
Riset terus-menerus diperlukan selama proses penulisan. Penulis harus siap untuk melakukan penyesuaian dan perubahan berdasarkan temuan baru atau penelitian tambahan.
6. Hindari Anakronisme
Hindari menggunakan konsep, teknologi, atau istilah yang tidak sesuai dengan periode waktu yang dipilih. Anakronisme dapat mengganggu kredibilitas cerita dan membuat pembaca kehilangan imersi dalam dunia yang diciptakan penulis.
7. Gunakan Detail yang Mendalam
Gunakan detail yang mendalam untuk menggambarkan setting, pakaian, budaya, dan kehidupan sehari-hari dalam periode sejarah yang dipilih. Detail-detail ini membantu membawa pembaca ke dalam dunia yang diciptakan penulis dan membuat mereka merasa terlibat dalam cerita.
Contoh Novel Fiksi Sejarah
Di Indonesia:
- "Bumi Manusia" karya Pramoedya Ananta Toer: Novel ini menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa pada masa penjajahan Belanda dan menjadi salah satu karya sastra terpenting di Indonesia.
- "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari: Merupakan novel yang menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan di Jawa pada masa penjajahan Belanda dan periode pasca-kemerdekaan.
Luar Negeri:
- "The Pillars of the Earth" karya Ken Follett: Novel ini mengisahkan pembangunan katedral fiktif di abad ke-12 di Inggris. Follett menggabungkan sejarah, intrik politik, dan drama pribadi dalam karya epik ini.
- "Memoirs of a Geisha" karya Arthur Golden: Merupakan novel yang menggambarkan kehidupan seorang geisha di Jepang sebelum dan sesudah Perang Dunia II. Meskipun bukan sejarah murni, novel ini memberikan pandangan yang menarik tentang budaya Jepang pada masa lampau.
Dengan memperhatikan langkah-langkah dan contoh-contoh di atas, penulis dapat menulis novel fiksi sejarah yang menarik dan meyakinkan, serta memberikan pengalaman membaca yang mendalam bagi pembaca mereka.
Pelajari juga:
« Prev Post
Next Post »