Selama hampir 35 tahun lelaki ini menghabiskan masanya hidup di tepi jalan dengan menulis hingga menghasilkan buku yang berjudul ‘The Conditioned’. Sebuah buku puisi mengenai hari-hari yang dilalui sepanjang hidup sebagai gelandangan.
Raimundo, gelandangan yang menghabiskan 35 tahun untuk menulis puisi dan cerita di tepi jalan tanpa ada yang mengetahui apa yang ditulisnya.
Raimundo duduk di tempat yang sama, menulis setiap hari. Bagi orang yang melihatnya, Raimundo hanyalah seorang lelaki yang kotor, busuk dan tak berguna untuk dipandang, apalagi ditegur.
Tapi ia tetap terus menulis dan memimpikan suatu saat tulisannya akan diterbitkan menjadi sebuah buku.
Pada tahun 2011, seorang wanita bernama Shalla Monteiro menjadi satu-satunya kawan. Shalla berhenti setiap hari untuk berbincang dengan Raimundo hingga pada suatu hari lelaki tua itu memberi Shalla puisinya untuk dibaca.
Shalla terinspirasi dengan puisi dan cerita Raimundo. Dia kemudian membuat satu akun Facebook untuk memposting tulisan Raimundo. Sejak dari itu, banyak orang yang menyapanya, memberi hadiah dan sebagainya.
Namun, ada yang lebih bermakna dari itu. Akun Facebook itu mempertemukan Raimundo dengan adik lelakinya yang telah mencarinya berpuluh tahun lalu.
Untuk pertama kalinya, Raimundo membersihkan diri, pakai pakaian yang bagus, mempunyai tempat tinggal dan yang paling penting dikelilingi keluarga yang menyayanginya.
Shalla masih menjadi kawan baiknya hingga kini. Sebuah penerbit pun tertarik untuk menerbitkan hasil puisi dan cerita yang ditulis Raimundo.
sumber: era.fm
Cerita ini memberi kita inspirasi bahwa seorang yang menulis dengan penuh kesabaran selama 35 tahun, ternyata mampu mengubah hidupnya.