Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri daftar pustaka. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri daftar pustaka. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Cara Menulis Artikel Ilmiah yang Baik dan Menarik

11/28/2023 Add Comment


Menulis artikel ilmiah yang baik dan menarik memerlukan kejelasan, ketelitian, dan keakuratan dalam penyampaian informasi. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membantu Anda menulis artikel ilmiah yang efektif:

1. Pilih Topik yang Relevan dan Menarik

Pilihlah topik penelitian yang relevan dan menarik bagi komunitas ilmiah. Pastikan topik tersebut belum terlalu banyak dijelajahi dan dapat memberikan kontribusi baru atau sudut pandang yang unik terhadap pengetahuan yang sudah ada.

2. Bangun Struktur Artikel yang Jelas

Struktur artikel ilmiah yang baik umumnya terdiri dari bagian-bagian seperti judul, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Pastikan untuk mengikuti struktur ini dan menjaga alur cerita yang logis.

3. Judul yang Menarik dan Informatif

Judul adalah pintu gerbang pertama pembaca ke dalam artikel Anda. Pastikan judul mencerminkan esensi penelitian Anda dan menarik minat pembaca. Gunakan kata-kata kunci yang relevan untuk meningkatkan visibilitas artikel di basis data ilmiah dan mesin pencari.

4. Abstrak yang Ringkas dan Informatif

Abstrak harus memberikan gambaran singkat tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil, dan kesimpulan utama. Pastikan untuk merangkum dengan jelas dan menyajikan informasi yang mencakup seluruh artikel.

5. Pendahuluan yang Menggugah Minat

Pendahuluan harus merinci latar belakang penelitian, tujuan, dan pertanyaan penelitian. Gunakan pendekatan yang menggugah minat pembaca dengan menyampaikan pentingnya penelitian Anda dalam konteks yang lebih luas.

6. Tinjauan Pustaka yang Komprehensif

Sertakan tinjauan pustaka yang komprehensif untuk menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang penelitian sebelumnya yang relevan. Jelaskan bagaimana penelitian Anda berbeda atau melengkapi penelitian yang sudah ada.

7. Metode Penelitian yang Jelas dan Reproduksibel

Jelaskan metode penelitian secara rinci, termasuk desain penelitian, populasi sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Pastikan metode penelitian Anda dapat direproduksi oleh peneliti lain.

8. Presentasikan Hasil dengan Jelas

Presentasikan hasil penelitian secara sistematis dengan menggunakan tabel, grafik, atau diagram yang relevan. Hindari memberikan interpretasi di bagian ini; simpan interpretasi untuk bagian pembahasan.

9. Analisis dan Pembahasan yang Mendalam

Analisis dan pembahasan adalah bagian di mana Anda memberikan interpretasi hasil penelitian. Jelaskan hubungan antara hasil dan tujuan penelitian, diskusikan implikasi temuan, dan bandingkan dengan penelitian sebelumnya. Pertimbangkan juga keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

10. Kesimpulan yang Kuat dan Ringkas

Ringkaslah temuan utama dan implikasinya dalam bagian kesimpulan. Hindari pengulangan informasi yang sudah disajikan sebelumnya dan tekankan pentingnya kontribusi penelitian Anda.

11. Daftar Pustaka yang Lengkap dan Konsisten

Pastikan daftar pustaka mencakup semua sumber yang digunakan dalam penelitian dan sesuai dengan format penulisan referensi yang diakui di bidang ilmu pengetahuan Anda.

12. Revisi dan Penyuntingan Mendalam

Lakukan revisi dan penyuntingan mendalam sebelum mengirimkan artikel. Pastikan artikel bebas dari kesalahan tata bahasa, ejaan, dan format. Dapat juga berguna meminta masukan dari rekan sejawat atau mentor.

Dengan mematuhi panduan ini, Anda dapat meningkatkan kemungkinan artikel ilmiah Anda untuk diterbitkan dan diakui oleh komunitas ilmiah. Selain itu, upayakan untuk tetap memperbarui diri dengan tren terkini dan standar penulisan ilmiah untuk meningkatkan kualitas artikel Anda. 


Pelajari juga:

Cara Penulisan Nama Orang 2 Kata dan 3 Kata di Daftar Pustaka

10/03/2023 Add Comment

Daftar pustaka adalah salah satu elemen penting dalam penulisan akademik. Dalam daftar pustaka, kita harus mencantumkan referensi yang digunakan dalam penelitian atau karya tulis kita. Salah satu bagian penting dari referensi adalah nama orang yang menjadi penulis atau kontributor utama. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara penulisan nama orang dengan 2 kata dan 3 kata dalam daftar pustaka.

Cara Penulisan Nama Orang dengan 2 Kata

Orang yang memiliki dua kata dalam nama mereka memiliki nama depan dan nama belakang. Penulisan nama orang dengan dua kata dalam daftar pustaka, biasaya ditulis nama belakangnya terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma, lalu dilanjutkan dengan nama depannya:

Contoh:

  • Nama: John Smith, ditulis: Smith, John
  • Nama: Mary Johnson, ditulis: Johnson, Mary

Penulisan Nama Orang dengan 3 Kata

Beberapa orang memiliki tiga kata dalam nama mereka, termasuk nama depan, nama tengah, dan nama belakang. Untuk penulisan nama orang dengan tiga kata dalam daftar pustaka, nama paling belakang ditulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma, lalu nama depan dan nama tengah

Contoh:

  • Nama: Sarah Jane Anderson, ditulis: Anderson, Sarah Jane
  • Nama: Robert William Mitchell, ditulis: Mitchell, Robert William

Penulisan nama orang dalam daftar pustaka adalah langkah penting dalam menunjukkan integritas akademik dan memberikan penghargaan kepada kontributor karya yang Anda referensikan. Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat memastikan bahwa penulisan nama orang dengan dua kata atau tiga kata dalam daftar pustaka Anda dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam bidang ilmu Anda. 

Untuk mengetahui bagaimana cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber, silakan baca di https://www.literasi.net/search?q=daftar+pustaka

Untuk bisa menulis dan membuat buku, pelajari juga:

Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal

1/29/2018 Add Comment


Jurnal ada jurnal cetak dan ada juga jurnal online.
Cara penulisan daftar pustaka dari jurnal cetak adalah sebagai berikut:

  1. Nama Pengarang atau Penulis ditulis dengan huruf awal huruf besar. Tulis nama dari nama belakang pisahkan dengan koma kemudian nama depan.
  2. Pisahkan dengan koma lalu tulis bulan dan tahun Penerbitan Jurnal
  3. Pisahkan dengan koma lalu tulis Judul Jurnal
  4. Pisahkan dengan titik lalu tulis Nama Penerbit jurnal
  5. Pisahkan dengan titik lalu tulis volume atau edisi jurnal
Sementara cara penulisan daftar pustaka dari jurnal online adalah sebagai berikut:
  1. Tulis nama pengarang atau penulis dengan huruf awal huruf besar. Tulis nama belakang, pisahkan dengan koma kemudian nama depan.
  2. Pisahkan dengan koma lalu tulis bulan dan tahun penerbitan jurnal
  3. Pisahkan dengan koma lalu tulis judul jurnal
  4. Pisahkan dengan titik lalu tulis Nama Penerbit
  5. Pisahkan dengan titik lalu tulis volume atau edisi jurnal
  6. Pisahkan dengan koma dan tulis Alamat URL sumber jurnal tersebut
  7. Pisahkan dengan koma lalu tulis tanggal pengambilan data dari jurnal online tersebut
Contoh: 
Ridjanović, Midhat. PhD, July 2013, "Naive Translation Equivalent". Translation Journal. Volume 17, No. 3, http://translationjournal.net/journal/65naive.htm, 10 July 2013.

Itulah cara penulisan daftar pustaka dari jurnal.

Pelajari aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik rahasia edit naskah di www.editnaskah.com

Cara Penulisan Daftar Pustaka Dari Koran/majalah

1/29/2018 Add Comment

Cara Menulis daftar pustaka dari koran/majalah adalah sebagai berikut:
  1. Nama pengarang huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar.
  2. Tulis tanggal dan bulan, pisahkan dengan koma, lalu tulis tahun saat artikel atau berita diterbitkan di koran/majalah
  3.  Pisahkan dengan titik, kemudian tulis judul tulisan yang kita jadikan sumber referensi dari koran atau majalah.
  4. Pisahkan dengan titik, lalu tulis nama koran atau majalah tulisan tersebut diterbitkan.
  5. Setelah itu pisahkan dengan koma, lalu tulis halaman tulisan tersebut diterbitkan di koran atau majalah. 
Contoh:
Rival 2 Januari, 2015. Cara mudah menerbitkan buku. Suara Literasi, hlm 3 & 4.

Pelajari juga aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik rahasia edit naskah di www.editnaskah.com

Cara Penulisan Daftar Pustaka dari internet/website

1/29/2018 Add Comment

Daftar pustaka yang sumbernya dari internet atau website, penulisannya adalah sebagai berikut:
  1. Nama pengarang huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar. 
  2. Beri tanda koma sebagai jeda, kemudian tulis tahun artikel diposting di website tersebut.
  3. Kemudian tulis judul artikel yang kita jadikan sumber referensi.
  4. Pisahkan dengan koma, kemudian tulis link artikel yang kita jadikan sumber referensi
Contoh:   Rival, 2015 Cara Menulis Daftar Pustaka Yang Benar, http://www.menulisbuku.com/2015/07/cara-menulis-daftar-pustaka-yang-benar.html

Pelajari juga aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik rahasia edit naskah di www.editnaskah.com

Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Buku

1/29/2018 Add Comment

Cara menulis daftar pustaka yang sumber referensinya dari buku adalah sebagai berikut:
1. Nama pengarang huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar. Nama pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama belakang kemudian pisahkan dengan koma, baru nama depan.
2. Beri tanda titik sebagai jeda, kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3. Selanjutnya beri tanda titik lagi lalu tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis tebal dan diberi garis bawah.
4. Setelah itu beri tanda titik lagi, kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5. Yang terakhir setelah itu beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut Contohnya sebagai berikut:

Ardiles, Rival. 2014. Rahasia Motivasi Diri. Bandung: Rasibook
Ardiles, Rival. 2014. Buat Apa Sekolah dan kuliah?. Bandung: Rasibook
Ardiles, Rival. 2014. Tangguh Perkasa. Bandung: Rasibook
dan lain sebagainya.


Itulah cara penulisan daftar pustaka dari buku.

Pelajari juga aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik rahasia edit naskah di www.editnaskah.com

22 Macam Cara Penulisan Huruf yang Benar sesuai Eyd dan PUEBI

1/15/2018 Add Comment

Dalam menulis, ada 3 jenis huruf yang digunakan sesuai fungsinya masing-masing, yaitu huruf kapital, huruf tebal, dan huruf miring.

Berikut ini adalah macam-macam cara penulisan huruf yang benar sesuai eyd dan PUEBI:

> HURUF KAPITAL

1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Misalnya:
Dia membuat kue.
Apa yang kamu pikirkan?
Kita harus berusaha.

2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada petikan langsung.

Misalnya:
Ayah bertanya, "Kakak tadi habis dari mana?"
Bu guru mengingatkan murid-muridnya, "Jangan lupa PR-nya dikerjakan, anak-anak!"
"Aku tahu apa yang harus aku kerjakan," ucapnya.

3. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:
Islam 
Quran
Allah
Tuhan
Yang Maha kuasa
Yang Maha Pengasi
Tuhan Maha Pengasih kepada hamba-Nya.
Ampunilah hamba-Mu, ya Tuhan, atas segala dosa yang telah kami perbuat.

=================================================
Pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com
========================================================================

4. a. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:
Haji Mamat Solar
Raja Abdullah
KH. Ahmad
Nabi Muhammad

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Misalnya:
Dia baru saja dilantik menjadi presiden.
Pak Solih sudah naik haji tahun kemarin.
Orang kaya itu gayanya sudah seperti raja.

5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.

Misalnya:
Wakil Presiden Jusuf Kala
Profesor Surono
Sekretaris Jenderal PBB
Gubernur Jawa Barat

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.


Misalnya:
Acara itu dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.
Upacara itu dipimpin Gubernur.
Ia ingin bertemu Wali Kota.
Keputusan itu sudah dipertimbangkan oleh Departemen.

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.

Misalnya:
Ia ingin sekali menjadi profesor.
Upacara itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah

Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de Hollander
J.P. van Bruggen
H. van der Giessen
Otto von Bismarck
Vasco da Gama

(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf
pertama kata bin atau binti.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Ibrahim bin Adham
Siti Fatimah binti Salim
Zaitun binti Zainal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:
pascal second Pas
J/K atau JK joule per Kelvin
N Newton

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5 ampere

=================================================
Pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com
========================================================================


7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya:
bangsa Eskimo
suku Jawa
bahasa Inggris

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.

Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.

Misalnya:
Perang Candu
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.

Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.

Misalnya:
Banyuwangi Asia Tenggara
Cirebon Amerika Serikat
Eropa Jawa Barat

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.

Misalnya:
Bukit Barisan Danau Toba
Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru
Jalan Diponegoro Jazirah Arab
Ngarai Sianok Lembah Baliem
Selat Lombok Pegunungan Jayawijaya
Sungai Musi Tanjung Harapan
Teluk Benggala Terusan Suez

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.

Misalnya:
ukiran Jepara pempek Palembang
tari Melayu sarung Mandar
asinan Bogor sate Mak Ajad

d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi.

Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau

e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.

Misalnya:
nangka belanda
kunci inggris
petai cina
pisang ambon

=================================================
Pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com
========================================================================

10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.

Misalnya:
Republik Indonesia
Departemen Keuangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.

Misalnya:
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menjadi sebuah republik
menurut undang-undang yang berlaku

Catatan:
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:
Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.

Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".

=================================================
Pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com
========================================================================

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.

Misalnya:
Dr. doktor
S.E. sarjana ekonomi
S.H. sarjana hukum
S.S. sarjana sastra
S.Kp. sarjana keperawatan
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
Prof. profesor
K.H. kiai haji
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara

Catatan:
Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khu-sus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.

14. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:
Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
Besok Paman akan datang.
Surat Saudara sudah saya terima.
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.

Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.

Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
Surat Anda telah kami terima dengan baik.

=================================================
Pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com
========================================================================

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. 

> HURUF MIRING

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Misalnya:
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.

Catatan:
Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

Misalnya:
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukan menipu, melainkan ditipu
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.

=================================================
Pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com
========================================================================

3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.

Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.

b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.

Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.

Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.

> HURUF TEBAL

1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran

Misalnya:
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian bab: 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN

2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.

Misalnya:
Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
Saya tidak mengambil bukumu
Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.
Seharusnya ditulis dengan huruf miring:
Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
Saya tidak mengambil bukumu
Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.

=================================================
Pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com
========================================================================

3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.

Misalnya:
kalah v 1 tidak menang ...2 kehilangan atau merugi ...; 3 tidak lulus ... ; tidak menyamai
mengalah v mengaku kalah
mengalahkan v 1 menjadikan kalah ...; 2 menaklukkan ...; 3 menganggap kalah ...
terkalahkan v dapat dikalahkan ...

Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.

Itulah macam-macam cara penulisan huruf yang benar sesuai eyd dan PUEBI